Yogyakarta, 7 Oktober 2024 — Program Jagat Jemari kembali menghadirkan pengalaman belajar yang seru dan bermakna. Pada pertemuan keenam, Sadar Belajar Indonesia bersama AKADINI mengajak anak-anak difabel netra dan para relawan mengunjungi Museum Benteng Vredeburg, salah satu destinasi sejarah ikonik di pusat Kota Yogyakarta.

Kegiatan dibuka dengan sesi seni raba menggunakan clay. Anak-anak diajak berkreasi membentuk bola-bola kecil dari clay, lalu menyusunnya di atas kanvas menjadi rangkaian kalimat dalam huruf Braille. Aktivitas ini tidak hanya melatih keterampilan motorik halus dan konsentrasi, tetapi juga memperkuat pemahaman anak-anak terhadap bentuk huruf Braille melalui sentuhan langsung.

Setelah sesi seni raba, anak-anak dan relawan berkeliling museum untuk belajar tentang berbagai peristiwa bersejarah yang tersimpan di Museum Benteng Vredeburg. Melalui pendampingan relawan, mereka diajak mengenal tokoh, peristiwa, dan nilai perjuangan bangsa dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami. 

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Melalui kunjungan ini, Jagat Jemari menunjukkan bahwa belajar dapat dilakukan di mana saja, termasuk di ruang sejarah yang sarat makna. Dengan dukungan para relawan dan lingkungan yang inklusif, anak-anak difabel netra tidak hanya mengasah keterampilan Braille, tetapi juga memperluas pengalaman belajar melalui seni dan budaya.